Malam ini purnama, tanggal limabelas di penanggalan jawa. Bulan yang bulat terang bersinar penuh. Seakan ingin menunjukkan keindahannya. Atau mungkin pesonanya pada makhluk – makhluk di bumi seperti kita ini. Mungkin juga sedang mengejek kita di bawah sini. Hai.. makhluk – makhluk kecil yang tak tahu juga kebesaran Tuhan yang telah menciptamu. Sombong kau jadikan di bawah sana. Sebenarnya apa yang kalian mau makhluk kecil. Begitu seandainya bulan sanggup untuk kita mengerti. Kita pahami dan jelajahi dengan sepenuh hati.
Kami, aku tersentak. Bulan masih terang. Rahmat Allah pun masih tercurah bagai air bah turun di niagara. Sekali lagi aku terjatuh. Dan aku pun jadi ingat. Aku jadi heran. Kemarin aku selaksana raja di dunia ini. Aku lupa segalanya. Tuhanku, kehidupanku, kebaikanku, tak lagi kuingat. Ah… mengapa aku bisa lupa. Mengapa Tuhan, kau ciptakan kami seperti ini. Lupa saat kami merasa berkuasa.
Kini aku terjatuh. Ya, sekali lagi terjatuh. Dan tiba – tiba saja aku teringat padaMu ya Allah. Astaghfirullah….. Astaghfirullah….. Astaghfirullah….., kuucapakan istighfar biar aku bisa bersabar. Ya Allah ampunilah hambaMu yang nista dan dusta ini. Tersesat di dunia membuat aku melupakanMu. Atau mungkin aku yang terlena dan tak sanggup menahan semuanya. Ya Allah, ampunilah hambaMu ini. Allohumma ajirni minnannari….
Apa yang tak kusyukuri, kini kusyukuri.
0 Responses to “Bulan masih terang”